Apa yang Dimaksud Kulit Buatan?

Ilustrasi/suara.com

Sampai tahun 1960-an, pasien dengan luka bakar lebih dari 40 persen biasanya meninggal. Setelah ditemukannya kulit buatan, pasien dengan luka bakar lebih dari 90 persen mulai dapat diselamatkan.

Kulit buatan diciptakan oleh John F. Burke dan Ioannis Yannas. Kulit buatan terdiri dari lapisan luar yang mengandung silikon, dan lapisan dalam yang mengandung kolagen, yaitu protein yang terdapat pada kartilago dan tulang. Lapisan dalam berfungsi sebagai kerangka permanen untuk pertumbuhan kembali kulit, sementara silikon berfungsi untuk melindungi jaringan baru di bawahnya.

Proses penggunaan kulit buatan untuk pasien luka bakar tidak mudah dilakukan. Mula-mula, jaringan yang mengalami luka bakar disingkirkan, kemudian kulit buatan dijahit di atas luka bakar. Lapisan dalam kulit akan mengalami regenerasi, dan sel kulit perlahan-lahan tumbuh ke dalam kerangka kolagen.

Setelah sel kulit yang tumbuh sudah cukup menutupi daerah luka bakar, lapisan silikon pada kulit buatan pun disingkirkan, lalu diganti dengan kulit yang dibuat di laboratorium atau dengan kulit yang diambil dari bagian tubuh lain si pasien. Karena kulit lapisan dalam telah meutupi luka, maka kulit cangkokan yang dibutuhkan sebagai lapisan luar—epidermis—dapat lebih tipis, untuk mempercepat penyembuhan.

Pada tahun 1997, FDA menyetujui kulit buatan digunakan untuk manusia. Dengan adanya kulit buatan tersebut, ratusan pasien luka bakar tidak hanya dapat bertahan hidup, namun juga dapat sembuh dan menjalani hidup yang lebih baik tanpa merasa nyeri hebat seperti korban luka bakar sebelumnya.

Hmm... ada yang mau menambahkan?