Apa yang Dimaksud Konflik Georgia-Ossetia?
https://www.belajarsampaimati.com/2012/08/apa-yang-dimaksud-konflik-georgia.html
Ilustrasi/jejaktapak.com |
Masih terjadi insiden bersenjata kecil, dan sebagian besar wilayah masih dikuasai pemerintah Georgia. Pada Agustus 2008, ketegangan diplomatik dan perang antara Georgia dan Ossetia Selatan bahkan menyebabkan Perang Ossetia Selatan 2008.
Perang Ossetia Selatan 2008 dimulai pada Agustus 2008 antara tentara Georgia dan separatis Ossetia Selatan. Setelah setuju untuk melakukan gencatan senjata, tiba-tiba pada 7 Agustus Georgia melancarkan operasi militer kejutan untuk merebut kota Tskhinvali, ibukota Ossetia Selatan, sebagai respon dari serangan separatis terhadap desa di Georgia.
Pada 8 Agustus, Rusia yang bersekutu dengan separatis Ossetia Selatan, membalas dengan mengirim tentaranya masuk ke Georgia, membawa tank dan artileri ke Tskhinvali. Menurut presiden Rusia, Dmitry Medvedev, tujuan Rusia adalah untuk melindungi banyak penduduk Ossetia Selatan yang memiliki status warga negara Rusia. Sementara presiden Georgia, Mikheil Saakashvili, menyatakan negaranya melindungi Georgia dari agresi Rusia.
Pada 10 Agustus, Georgia menyatakan pasukannya telah mundur dari Ossetia Selatan dan meminta diadakannya gencatan senjata, namun pengamat menunjukkan Georgia masih melakukan serangan. Pada 11 Agustus Rusia dilaporkan telah maju ke wilayah-wilayah Georgia yang tidak diperselisihkan di luar Ossetia Selatan dan Abkhazia.
Pada 12 Agustus 2008, Presiden Rusia Dmitry Medvedev menemui Nicolas Sarkozy yang bertindak sebagai Presiden Uni Eropa, dan menyetujui adanya perdamaian.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Perang Ossetia Selatan 2008 dimulai pada Agustus 2008 antara tentara Georgia dan separatis Ossetia Selatan. Setelah setuju untuk melakukan gencatan senjata, tiba-tiba pada 7 Agustus Georgia melancarkan operasi militer kejutan untuk merebut kota Tskhinvali, ibukota Ossetia Selatan, sebagai respon dari serangan separatis terhadap desa di Georgia.
Pada 8 Agustus, Rusia yang bersekutu dengan separatis Ossetia Selatan, membalas dengan mengirim tentaranya masuk ke Georgia, membawa tank dan artileri ke Tskhinvali. Menurut presiden Rusia, Dmitry Medvedev, tujuan Rusia adalah untuk melindungi banyak penduduk Ossetia Selatan yang memiliki status warga negara Rusia. Sementara presiden Georgia, Mikheil Saakashvili, menyatakan negaranya melindungi Georgia dari agresi Rusia.
Pada 10 Agustus, Georgia menyatakan pasukannya telah mundur dari Ossetia Selatan dan meminta diadakannya gencatan senjata, namun pengamat menunjukkan Georgia masih melakukan serangan. Pada 11 Agustus Rusia dilaporkan telah maju ke wilayah-wilayah Georgia yang tidak diperselisihkan di luar Ossetia Selatan dan Abkhazia.
Pada 12 Agustus 2008, Presiden Rusia Dmitry Medvedev menemui Nicolas Sarkozy yang bertindak sebagai Presiden Uni Eropa, dan menyetujui adanya perdamaian.
Hmm… ada yang mau menambahkan?