Kapan AIDS Teridentifikasi Pertama kali?

Ilustrasi/istimewa

Luc Montagnier, ahli virologi Prancis, berhasil mengidentifikasi virus HIV yang menjadi penyebab AIDS pertama kali pada 5 Juni 1981. Untuk keberhasilannya tersebut, ia meraih hadiah Nobel bidang Kedokteran/Fisiologi pada 2008, bersama Françoise Barré-Sinoussi dan Harald zur Hausen.

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip, yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).

Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (HIV), yaitu virus yang memperlemah kekebalan tubuh manusia.

Orang yang terkena virus tersebut menjadi rentan terhadap infeksi ataupun tumor. HIV dan virus-virus sejenis umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.

AIDS dipercaya muncul pertama kali di Afrika pada tahun 1950-an, dan diperkirakan berasal dari monyet hijau yang kemudian menular ke manusia—ketika monyet yang terinfeksi virus HIV menulari pekerja laboratorium.

Orang yang pertama kali diidentifikasi menyandang virus tersebut adalah seorang pramugara homoseksual yang dikenal dengan nama Patient Zero, dan dialah yang diperkirakan telah membawa AIDS ke Amerika Utara pada akhir tahun 1970-an.

Patient Zero kemudian meninggal akibat kanker pada tahun 1984, namun ia diyakini telah menulari pria-pria homoseksual lain di sepuluh kota melalui seks tidak aman, dan penyakit itu lalu mulai menyebar dengan cepat.

AIDS merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah. Pada Desember 2001, Program UNAIDS dan WHO melaporkan bahwa di seluruh dunia ada 40 juta orang yang telah terinfeksi oleh virus HIV. Penyakit ini telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak.

Hmm... ada yang mau menambahkan?