Apa yang Dimaksud Tragedi Challenger?

Ilustrasi/kompas.com

Challenger adalah pesawat ulang-alik NASA yang kedua. Peluncuran perdananya berlangsung pada tanggal 4 April 1983. Pesawat ini sempat menjalani misi sebanyak 9 kali sebelum akhirnya hancur berantakan pada detik ke-73 dalam peluncuran untuk misinya yang kesepuluh, dan menewaskan seluruh awak pesawat yang berjumlah tujuh orang pada tanggal 28 Januari 1986. Itulah yang kemudian disebut Tragedi Challenger.

Misi Challenger tersebut sangat diminati masyarakat AS karena kehadiran Christa McAuliffe, guru sekolah menengah atas yang berasal dari New Hampshire, yang menjadi orang pertama yang berasal dari masyarakat biasa yang menaiki pesawat ruang angkasa.

Rencananya, McAuliffe akan dijadwalkan memberi pengajaran dari ruang angkasa kepada murid-muridnya—sebuah program yang inovatif dan mencengangkan yang dapat membangkitkan antusiasme sangat besar di kalangan pendidik dan siswa.

Sebelumnya, peluncuran pesawat itu berkali-kali ditunda karena masalah cuaca. Setelah diadakan penyelidikan, penyebab meledaknya pesawat ulang-alik tersebut adalah kegagalan fungsi alat pengaman di salah satu roket bahan bakar padat, akibat dinginnya suhu pada saat peluncuran.

Tragedi itu mengakibatkan tewasnya tujuh astronot yang ada di dalamnya. Mereka adalah Michael Smith, Dick Scobee, Judith Resnik, Ronald McNair, Ellison Onizuka, Gregory Jarvis, dan Christa McAuliffe.

Di antara ketujuh astronot itu, mayat yang masih bisa dikenali segera dikembalikan pada keluarga mereka pada 29 April 1986, sementara sisa-sisa mayat yang tidak bisa dikenali lagi dimakamkan di Pemakaman Nasional Arlington pada 20 Mei 1986.

Selain tewasnya ketujuh astronot mereka, Amerika juga mengalami kerugian senilai multimiliar dollar, dan ditutupnya program pesawat ulang alik NASA selama dua tahun. Peristiwa itu menandai untuk pertama kalinya Amerika kehilangan astronot dalam kegagalan pesawat saat penerbangan, dan menyebabkan warga AS kehilangan kepercayaan terhadap NASA.

Hmm... ada yang mau menambahkan?