Siapa Penemu Penisilin?

Siapa Penemu Penisilin? Belajar Sampai Mati, belajarsampaimati.com, hoeda manis
Ilustrasi/britannica.com
Penisilin ditemukan di London pada 1928 oleh Alexander Fleming, seorang dokter kelahiran Skotlandia, dalam laboratoriumnya di Rumah Sakit Santa Maria, London. Untuk penemuannya tersebut, Fleming mendapatkan hadiah Nobel Kedokteran/Fisiologi pada tahun 1945, bersama Ernst Boris Chain, ahli biokimia Inggris kelahiran Jerman, dan Howard Walter Florey, seorang ahli patologi Inggris.

Penemuan itu diawali ketika Fleming mencatat adanya lingkaran hambatan (zona bening) pada pertumbuhan bakteri di piringan kultur Staphylococcus yang sedang ditelitinya. Fleming menyimpulkan bahwa hambatan itu disebabkan sebuah subtansi penghambat pertumbuhan yang menghancurkan bakteri.

Ia kemudian menumbuhkan sebuah kultur murni, dan menemukan Penicillium yang kemudian dikenal sebagai Penicillium chrysogenum. Fleming memberikan istilah “Penisilin” untuk menggambarkan hasil filtrasi dari kultur mikrobiologis Penicillium.

Meski awalnya Penisilin kurang efektif melawan bakteri, Fleming optimis penemuannya tersebut dapat menjadi disinfektan yang sangat berguna dan berpotensi tinggi, dengan tingkat keracunan yang lebih rendah dibandingkan antiseptik yang ada pada masa itu.

Kemudian, pada 1939, ilmuwan Australia Howard Walter Florey dan sebuah tim peneliti di Universitas Oxford membuat kemajuan yang berarti dalam menunjukkan aksi bakterisidal secara in vivo dari Penisilin.

Mereka gagal dalam percobaan karena ketidakcukupan Penisilin, namun berhasil dibuktikan bahwa Penisilin tidak berbahaya dan bekerja pada tikus. Pada 1942, John Bumstead dan Orvan Hess menjadi ahli yang pertama berhasil menyembuhkan pasiennya dengan Penisilin.

Penisilin termasuk kelompok antibiotika ß-laktam yang digunakan dalam penyembuhan penyakit infeksi karena bakteri. Antibiotika ß-laktam bekerja dengan menghambat pembentukan peptidoglikan di dinding sel.

Beta-laktam akan terikat pada enzim yang berhubungan dengan molekul bakteri, dan hal itu akan melemahkan dinding sel bakteri ketika membelah. Dengan kata lain, antibiotika itu dapat menyebabkan perpecahan sel (sitolisis) ketika bakteri mencoba untuk membelah diri.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Tokoh 8209251573113377508

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item