Kapan Kalkulator Digital Pertama Dibuat?
https://www.belajarsampaimati.com/2012/04/kapan-kalkulator-digital-pertama-dibuat.html
Ilustrasi/jakartanotebook.com |
Asal usul kalkulator bisa dilacak hingga ke lima ribu tahun yang lalu (3000 SM), ketika bangsa Asia Kecil—dan di beberapa tempat lain—menggunakan alat hitung sederhana yang disebut Abacus. Alat tersebut memungkinkan penggunanya untuk melakukan perhitungan melalui biji-bijian geser yang diatur pada sebuah rak. Para pedagang di masa itu menggunakan Abacus untuk menghitung transaksi perdagangan.
Ketika kertas dan pensil mulai dikenal—terutama di Eropa—popularitas Abacus pun surut, karena orang merasa lebih mudah menggunakan kertas dan pena untuk menghitung daripada membawa-bawa Abacus.
Dua belas abad kemudian, pada tahun 1642, Blaise Pascal, yang waktu itu berumur 18 tahun, menemukan alat yang ia sebut kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak.
Kotak persegi kuningan itu kemudian dinamakan Pascaline. Cara penghitungannya menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Pascaline merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh, dan memiliki kelemahan khas—hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan.
Pascaline buatan Blaise Pascal kemudian disempurnakan pada tahun 1964 oleh Gottfred Wilhem von Leibniz, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, sehingga juga dapat digunakan untuk hitungan perkalian. Mekanisme kerjanya masih sama—menggunakan roda-roda bergerigi.
Memasuki tahun 1820, kalkulator mekanik mulai populer ketika Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar. Kalkulator mekanik buatan Colmar yang disebut Arithometer itu mampu melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan kemampuannya, Arithometer banyak digunakan hingga masa Perang Dunia I.
Penemuan di atas semakin disempurnakan pada tahun 1931, ketika Vannevar Bush membuat kalkulator yang dapat menyelesaikan persamaan differensial, yang waktu itu dianggap rumit oleh kalangan akademisi. Namun, kalkulator buatan Bush itu sangat besar sekaligus berat, karena menggunakan ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan.
Sampai kemudian, pada tahun 1940, John V. Atanasoff dan Clifford Berry merancang kalkulator elektrik pertama, dengan menerapkan aljabar Boolean pada sirkuit elektrik. Pendekatan itu didasarkan pada hasil kerja George Boole mengenai sistem biner aljabar, yang menyatakan bahwa setiap persamaan matematik dapat dinyatakan sebagai benar atau salah.
Kalkulator elektrik rancangan Atanasoff dan Berry mengaplikasikan kondisi benar-salah tersebut ke dalam sirkuit listrik dalam bentuk terhubung-terputus. Proyek itu hampir berhasil, namun kemudian berhenti di tengah jalan karena kehabisan dana.
Akhirnya, pada 1942, John Atasanoff dan Clifford Berry kembali meneruskan proyek mereka yang terputus itu, dan benar-benar berhasil menghadirkan kalkulator elektronik digital pertama, hingga seperti yang sekarang kita kenal. Pada perkembangannya di masa kini, kalkulator juga telah dimasukkan sebagai fungsi tambahan dari komputer, ponsel, hingga jam tangan.
Hmm... ada yang mau menambahkan?