Apa yang Dimaksud Vitamin K?

Ilustrasi/magazine.job-like.com

Vitamin K (K dari “Koagulations-Vitamin”) merujuk pada sekelompok vitamin lipofilik dan hidrofobik yang dibutuhkan untuk modifikasi pascatranslasi dari berbagai macam protein, seperti dalam proses pembekuan darah. Vitamin K bersifat tahan panas, tetapi akan segera rusak apabila terpapar senyawa asam, basa, dan cahaya matahari.

Pada manusia, vitamin K didapat dari nutrisi asupan makanan dan mikroflora pada saluran pencernaan. Vitamin K sangat penting bagi tubuh, agar darah bisa menggumpal untuk mengobati luka. Ketika seseorang terluka dan berdarah, vitamin K berfungsi menghentikan pendarahan.

Secara medis, pendarahan atau hemoragi adalah ekstravasasi atau keluarnya darah dari tempatnya semula. Pendarahan dapat terjadi hanya di dalam tubuh, misalnya saat terjadi peradangan dan darah keluar dari dalam pembuluh darah atau organ tubuh dan membentuk hematoma; atau terjadi hingga keluar tubuh, seperti mengalirnya darah dari dalam vagina, mulut, rektum, atau saat kulit terluka, mimisan, dan karena luka tergores. Vitamin K berfungsi menghentikan atau mempercepat berhentinya aliran darah tersebut.

Vitamin K memiliki tiga jenis. Jenis yang pertama adalah K1, yang dikenal sebagai Phylloquinone. Jenis vitamin K ini bisa ditemukan pada makanan yang ditanam (tumbuhan). Jenis yang kedua adalah vitamin K2 atau menaquinone, yang dibentuk dari bakteri yang bersahabat di dalam usus. Jenis ketiga adalah vitamin K3 atau menadione, dan merupakan bentuk buatan dari Vitamin K.

Semua jenis vitamin K bersemayam di dalam hati untuk membentuk enzim. Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.

Pada tahun 1943, Henrik Dam dari Denmark, dan Edward A. Doisy dari Amerika, memperoleh hadiah Nobel Kedokteran/Fisiologi untuk penemuan vitamin K pada tahun 1939, yang memiliki manfaat menghentikan perdarahan.

Hmm... ada yang mau menambahkan?