Di mana Tempat Terbasah di Dunia?
https://www.belajarsampaimati.com/2012/01/di-mana-tempat-terbasah-di-dunia.html
Ilustrasi/oyoroom.com |
Cherrapunji terletak 1.290 meter di atas permukaan laut, dan kawasan tersebut menerima curah hujan rata-rata per tahun sebesar 1.270 sentimeter. Meski begitu, curah hujan yang tinggi tersebut tidak serta-merta menjadikan daerah itu memiliki persediaan air yang berlimpah.
Apabila sedang tidak musim hujan, Cherrapunji menjadi daerah yang sangat kekurangan air. Hal itu disebabkan karena rusaknya hutan di kawasan tersebut, sehingga air yang datang tidak bisa diikat di dalam tanah. Musim kering semacam itu biasanya disebut “monsoon season”, karena pada saat itu intensitas hujan yang tinggi dibawa oleh angin yang disebut monsoon, yang membawa butir-butir air sangat banyak.
Daerah-daerah tropis mendapat banyak curah hujan ketika matahari menguapkan sejumlah besar volume air dari kawasan samudera yang hangat. Apabila angin pembawa uap air dari Samudera Hindia bertabrakan dengan angin dari lereng selatan Pegunungan Himalaya, dan didorong naik, angin itu akan menumpahkan semua muatannya dalam bentuk hujan deras.
Kawasan Meghalaya merupakan daerah yang banyak menerima curah hujan, khususnya Cherrapunji. Karena daerah tinggi tersebut menerima sinar matahari tropis yang maksimal pada waktu siang hari, awan hujan pun terbentuk dan melayang mengitari kawasan tersebut sampai udara menjadi dingin menjelang malam. Karenanya, hujan di sana kebanyakan turun di malam hari.
Rekor yang pernah dicapai Cherrapunji terjadi pada bulan Juli 1861. Pada waktu itu, curah hujan di sana mencapai 930 sentimeter. Selain itu, selama periode 12 bulan—dari 1 Agustus 1860 hingga 31 Juli 1861—curah hujannya mencapai 2.646 sentimeter. Pada saat ini, rata-rata hujan mengguyur wilayah Cherrapunji selama 180 hari per tahun, dan biasanya turun paling lebat antara bulan Juni sampai September.
Hmm… ada yang mau menambahkan?