Apa Perbedaan Mentega, Margarin, dan Butter?

Apa Perbedaan Mentega, Margarin, dan Butter? Belajar Sampai Mati, belajarsampaimati.com, hoeda manis
Ilustrasi/istimewa
Mentega berasal dari lemak hewan, dan biasanya mengandung lebih banyak lemak jenuh/saturated fats (66%) dibanding lemak tak jenuh/unsaturated fats (34%). (Lemak jenuh berhubungan dengan tingginya kadar kolesterol dalam tubuh). Kemudian, mentega juga mengandung vitamin A, D, protein, dan karbohidrat.

Margarin berasal dari lemak tumbuh-tumbuhan, dan biasanya mengandung lebih banyak lemak tak jenuh/unsaturated fats (85-87%) dibanding lemak jenuh/saturated fats (13-15%). Dibanding mentega yang berasal dari hewan, margarin dianggap lebih baik, karena dapat menurunkan tingkat kolesterol jahat, sekaligus menaikkan kolesterol baik. Selain itu, margarin diperkaya vitamin A, dan terkadang juga vitamin E.

Namun, meski begitu, margarin dibuat dari minyak tumbuh-tumbuhan yang dihidrogenasi (atom hidrogen ditambahkan ke minyak). Dalam proses tersebut, biasanya terjadi perubahan stuktur pada polyunsaturated fatty acids (asam lemak tak jenuh) menjadi trans fatty acids.

Beradasarkan penelitian, trans fatty acids memiliki bentuk mirip lemak jenuh/saturated fats. Karenanya, trans fatty acids juga dicurigai memiliki kemungkinan terhadap munculnya tekanan darah tinggi, atau masalah hati. Untuk hal itu, para peneliti menyarankan agar kita memilih produk margarin yang lebih lembut, sehingga diharapkan kandungan trans fatty acids dapat diminimalisasi.

Sedangkan butter berasal dari krim (susu), dan biasanya hanya mengandung krim dan salt (untuk salted butter). Karena berbahan dasar krim, butter akan meleleh jika disimpan lama di suhu ruangan.

Semua jenis fats—baik dari mentega, margarin, ataupun minyak tumbuhan—dianggap sebagai produk berkalori tinggi. Karenanya dianjurkan untuk seminimal mungkin mengkonsumsinya.

Hmm... ada yang mau menambahkan? 

Related

Umum 3476741504616417254

Posting Komentar

  1. berarti mentega dan margarin tidak dapat dibuat sendiri ya?
    saya pernah baca novel terjemahan yang menceritakan tokohnya sedang membuat mentega, berarti jangan2 yg dimaksud itu butter ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin itu kesalahan penerjemahnya tuh. Dia mengartikan "butter" dengan mentega. Itu kasus yang umum sekali di buku-buku terjemahan.

      Hapus
    2. Mentega (bahasa Indonesia) berasal dari kata 'manteiga', kata Portugis untuk 'butter'. Butter terdiri atas lemak-susu (butterfat), protein susu, (milk protein), dan air. Butter adalah 'lemak hewani' karena merupakan salah satu produk yang bahan bakunya berasal dari hewan yakni susu, bukan karena berasal dari lemak yang melapisi otot hewan. Jadi penggunaan kata mentega dalam novel terjemahan yang pernah anda baca itu (menurut pendapat saya) sudah tepat.

      Hapus
    3. Terima kasih banyak atas tambahan dan penjelasannya. :)

      Hapus
    4. Sama-sama, Mas. Senang bisa nemu Blog ini. Informatif. Keren.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item