Apa Manfaat Golongan Darah?

Ilustrasi/shutterstock.com

Golongan darah adalah ciri khusus darah atas suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dengan kata lain, golongan darah ditentukan oleh jumlah zat (kemudian disebut antigen) yang terkandung di dalam sel darah merah.

Golongan darah ditemukan pertama kali oleh Karl Landsteiner (1868-1943) seorang ilmuwan Austria, ketika ia menggolongkan darah menjadi A, B, dan O. Selain menemukan golongan darah, Landsteiner juga menemukan Rh darah. Dengan penemuannya tersebut, orang dapat mentransfusi darahnya dengan aman, sekaligus menghindarkan terjadinya transfusi secara sembarangan.

Hasil percobaan itu menghasilkan dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal sebagai golongan darah A dan B), dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal sebagai golongan darah O). Kesimpulannya, ada dua macam antigen A dan B di dalam sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O.

Kemudian, Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli—kolega Landsteiner—menemukan golongan darah AB. Pada golongan darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah, sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.

Dalam dunia kedokteran, golongan darah manusia berguna untuk menentukan darah yang cocok. Ketika ada orang yang sakit atau mengalami kecelakaan dan darahnya banyak keluar, maka darah yang hilang itu dapat digantikan darah orang lain yang cocok—sesuai dengan golongan darahnya.

Dengan golongan darah yang tepat, maka transfusi akan dapat menyelamatkan si korban. Sebaliknya, jika golongan darah tidak cocok, maka timbul penolakan oleh tubuh dan terjadi penggumpalan darah yang bisa berbahaya.

Sebelum golongan darah ditemukan, banyak transfusi yang berakhir dengan kematian karena ketidakcocokan golongan darah.

Hmm… ada yang mau menambahkan?