Kapan Sakola Istri Pertama kali Didirikan?
https://www.belajarsampaimati.com/2010/10/kapan-sakola-istri-pertama-kali.html
Ilustrasi/istimewa |
Di sekolah tersebut, Dewi Sartika mengajarkan keterampilan-keterampilan seperti merenda, memasak, menjahit, juga baca-tulis. Pemerintah Hindia Belanda tidak mempersoalkan hal itu, bahkan C. Den Hammer, Inspektur Pengajaran Hindia Belanda saat itu, mendukung upaya Dewi Sartika dengan menyarankannya untuk menemui R. A. Martanegara yang waktu itu menjadi Bupati Bandung, untuk mendukung pendirian sekolah wanita bagi pribumi.
Pada tahun-tahun berikutnya, bermunculan Sakola Istri di beberapa wilayah Pasundan, terutama yang dikelola oleh perempuan-perempuan Sunda yang memiliki cita-cita sama dengan Dewi Sartika.
Pada tahun 1912 telah berdiri sembilan Sakola Istri, yang berarti separuh dari jumlah sekolah yang ada di tanah Pasundan waktu itu. Memasuki usia kesepuluh, tahun 1914, nama sekolah tersebut diganti menjadi Sakola Kautamaan Istri (Sekolah Keutamaan Perempuan).
Di masa kini, Sakola Istri berganti nama menjadi Sekolah (SD dan SMP) Dewi Sartika, dengan menempati lokasi yang dulu juga digunakan Dewi Sartika membangun sekolahnya.
Dewi Sartika lahir di Bandung, 4 Desember 1884, dan merupakan tokoh perintis pendidikan untuk kaum perempuan di Indonesia (yang dulu masih bernama Hindia-Belanda).
Dia meninggal dunia pada 11 September 1947 di Tasikmalaya, dalam usia 62 tahun, dan dimakamkan di pemakaman Cigagadon, Desa Rahayu, Kecamatan Cineam. Tiga tahun kemudian makamnya dipindahkan ke Komplek Pemakaman Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar, Bandung. Pada 1 Desember 1966, Dewi Sartika dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
Hmm… ada yang mau menambahkan?