Siapakah Noordin M. Top?

Siapakah Noordin M. Top? Belajar Sampai Mati, belajarsampaimati.com, hoeda manis
Ilustrasi/tribunnewswiki.com
Lahir di Kluang, Johor, Malaysia, pada 11 Agustus 1968, Noordin M. Top adalah salah satu teroris terkenal yang selama beberapa tahun diburu para petugas internasional, termasuk Indonesia. FBI bahkan menempatkan Noordin dalam urutan ketiga sebagai orang yang paling dicari pada tahun 2006.

Ia adalah orang yang bertanggung jawab atas serangkaian teror bom yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia—termasuk pengeboman di Mega Kuningan, Jakarta, dan pengeboman di Kuta, Badung, Bali.

Noordin mengawali gerakannya dengan bergabung bersama Jemaah Islamiyah (JI), suatu organisasi yang digolongkan teroris oleh PBB, karena menginduk pada Al-Qaeda. Pada tahun 2003, Noordin mendirikan cabang Al-Qaeda untuk Asia Tenggara, dan ia menyatakan diri sebagai pemimpin.

Ketika pemerintah Malaysia melakukan serangkaian operasi pembersihan teroris di negaranya, menyusul peledakan World Trade Center, New York, oleh Al Qaeda pada 11 September 2000, Noordin pindah ke Indonesia, bersama seorang karibnya, Azahari. Di bawah perlindungan orang-orang JI, ia merancang aksi pengeboman di Kuta, Bali, setelah didahului beberapa pengeboman berskala kecil di berbagai tempat.

Ketika peristiwa pengeboman di Bali terjadi pada tahun 2002, Noordin (bersama Azahari dan anggota JI lainnya) menjadi target utama pencarian Polri. Pencarian itu membutuhkan waktu hingga beberapa tahun.

Pada 9 November 2005, satuan khusus anti-terorisme Densus 88 melakukan penyergapan di daerah Batu, Malang, dan menewaskan Azahari, namun Noordin dapat melarikan diri. Dua tahun kemudian, dalam penggerebekan di Weleri, Kendal, Noordin kembali lolos. Setelah itu, pada 8 Agustus 2009, dalam penggerebekan di Temanggung, Jawa Tengah, Noordin kembali lolos setelah sebelumnya dikira ikut tewas dalam penggerebekan itu.

Akhirnya, pada 17 September 2009, Noordin benar-benar tewas setelah terjadi baku tembak dengan pasukan Densus 88, dalam sebuah penyergapan di Kampung Kepuhsari, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Surakarta, bersama dengan tiga orang lain, termasuk Bagus Budi Pranoto (perakit bom peledakan Kedubes Australia di Jakarta, 2004) dan Ario Sudarso, seorang perakit bom.

Bersama tewasnya mereka, polisi menemukan beberapa senjata api, 200 kilogram bahan amunisi, dan sejumlah bom yang siap ledak.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Umum 2454035029468698927

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item