Siapakah Auguste Rodin?
https://www.belajarsampaimati.com/2010/01/siapakah-auguste-rodin.html
Ilustrasi/britannica.com |
Pada waktu ia lulus sekolah menengah, guru-gurunya telah mengakui bakat Rodin yang hebat dalam seni pahat. Rodin pun berencana melanjutkan studinya ke jurusan tersebut, namun ia gagal pada waktu tes. Kegagalan itu menjadikan Rodin mengambil jalur berbeda, yakni bekerja sebagai perajin dan dekorator.
Pada 8 Desember 1862, Rodin dilanda kesedihan yang amat berat saat saudaranya, Maria, meninggal dunia. Kehilangan itu mengguncang jiwa Rodin. Selama masa kesedihan itu, Rodin memutuskan untuk bergabung dengan sebuah ordo biarawan. Di biara, ia juga mengisi waktunya dengan memahat patung, namun tak pernah meraih kepuasan sehingga patung-patung karyanya ia lemparkan ke loteng.
Dua tahun kemudian, pada 1864, Rodin meninggalkan biara. Ia lalu bertemu Rose Beuret, seorang penjahit wanita berusia 20 tahun, yang kemudian menjadi model patungnya sekaligus istrinya. Pada masa-masa itulah Rodin mulai menemukan gaya orisinalnya, dan semakin berkembang dalam karya-karyanya.
Rodin kemudian bekerja di studio Carrier-Belleuse, dan di sana ia menghasilkan banyak ornamen berkualitas dalam desain arsitektur untuk proyek-proyek besar seperti Opera Garnier, acara di hotel La Paiva di Champs-Elysees, atau Teater des Gobelins.
Dalam seni pahat, Rodin memiliki kemampuan menyampaikan perasaan melalui ekspresi wajah dan melalui bagian-bagian individu dari tubuh manusia. Dia menggoreskan lekukan-lekukan wajah yang dalam untuk menciptakan bayang-bayang yang kuat, sementara bagian wajah yang bertekstur memperkuat perasaan hidup dan gerakan—sesuatu yang tak terlihat pada bentuk pahatan klasik sebelumnya.
Pada tahun 1880, pemerintah Prancis menugaskannya untuk merancang sepasang pintu untuk sebuah museum seni dekoratif yang akan dibangun. Proyek yang terkenal dengan nama “The Gates of Hell” itu menyita seluruh waktu Rodin di sepanjang sisa hidupnya, hingga proyek itu tetap belum terselesaikan ketika ia meninggal dunia.
Pada saat ini, karya-kaya Rodin dipajang—sesuai pengaturan Rodin sendiri—di Musee Rodin dan di Hotel Biron, Paris.
Hmm… ada yang mau menambahkan?