Kapan Gugurnya Sisingamangaraja XII?
https://www.belajarsampaimati.com/2009/11/kapan-gugurnya-sisingamangaraja-xii.html
Ilustrasi/istimewa |
Belanda berhasil menyergap pasukan Sisingamangaraja XII setelah Perang Aceh berakhir, dengan mengerahkan pasukan marsose yang ditarik dari Aceh. Sebelumnya, pasukan Belanda telah mengepung Sisingamangaraja XII. Tetapi Sisingamangaraja XII tidak bersedia menyerah.
Pasukan Belanda lalu menangkap Boru Sagala, istri Sisingamangaraja XII, beserta putra-putrinya yang masih kecil—Buntal dan Pangkilim. Setelah itu, Belanda menangkap Boru Situmorang, ibunda Sisingamangaraja XII. Namun Sisingamangaraja XII tetap tidak menyerah dan terus mengadakan perlawanan.
Akhirnya, dalam pertempuran sengit di pinggir sungai Aek Sibulbulon, di desa Si Onom Hudon, di perbatasan Kabupaten Tapanuli Utara, Sisingamangaraja XII gugur setelah peluru Kapten Christoffel, pemimpin pasukan Belanda, menembus tubuhnya. Ia gugur bersama dua putranya, Patuan Nagari dan Patuan Anggi, serta seorang putrinya, Lopian. Setelah Sisingamangaraja XII gugur, seluruh tanah Batak jatuh ke tangan Belanda.
Sisingamangaraja XII dinobatkan menjadi Raja Batak ketika berusia 19 tahun. Namun, sampai tahun 1886, ketika hampir seluruh Sumatera sudah dikuasai Belanda, tanah Batak tetap berada dalam situasi merdeka dan damai, di bawah pimpinan Raja Sisingamangaraja XII yang masih muda.
Raja Sisingamangaraja XII bergelar Ompu Pulo Batu, adalah penguasa di daerah Tapanuli, Sumatera Utara, pada akhir abad ke-19. Makamnya berada di Soposurung, Balige, setelah dipindahkan dari Tarutung. Pada 9 November 1961, pemerintah Indonesia menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional.
Hmm… ada yang mau menambahkan?