Kapan Terjadinya Bencana Terowongan Italia?
https://www.belajarsampaimati.com/2009/06/kapan-terjadinya-bencana-terowongan.html
Ilustrasi/tribunnewswiki.com |
Waktu itu Perang Dunia II masih berkecamuk di Eropa, dan hari masih sangat pagi, namun kesibukan sudah terjadi di stasiun Salerno, yang terletak di pantai barat daya Italia. Para penumpang, yang sebagian besar adalah tentara yang kelelahan, masuk ke gerbong-gerbong kereta api bersamaan dengan para penumpang sipil yang jumlahnya melebihi kapasitas. Selain itu, gerbong-gerbong kereta juga dimuati barang dalam jumlah yang sangat besar.
Pada pukul 5.00 pagi, kereta bersama 49 gerbongnya mulai bergerak meninggalkan stasiun Salerno untuk menuju kota Balvano, sebuah kota kecil di Italia. Untuk sampai ke sana, kereta tersebut harus melewati terowongan Armi yang menanjak karena terletak di lereng gunung.
Seperti umumnya kereta api pada masa itu, kereta itu pun menggunakan bahan bakar batu bara. Karena dalam masa perang, batu bara yang baik digunakan untuk keperluan perang, sementara yang dijadikan bahan bakar kereta adalah batu bara berkualitas rendah.
Ketika kereta mulai menanjak di terowongan Armi, masinis mulai menyadari bahwa kereta yang dibawanya mengalami masalah. Rendahnya mutu bahan bakar yang digunakan keretanya tidak mampu mengangkut jumlah penumpang yang melebihi kapasitas.
Kereta itu tiba di terowongan Armi, dan berhasil melalui separuh terowongan, namun kemudian berhenti dan tak bergerak sama sekali—tepat di tengah-tengah terowongan. Masinis dan para petugas kereta mulai berdebat tentang cara menjalankan kereta itu kembali, sementara sebagian besar penumpang tidak menyadari apa yang sedang terjadi—sebagian dari mereka bahkan tertidur di gerbong-gerbongnya.
Sementara itu, tanpa disadari siapa pun, tungku pembakaran batu bara di kereta masih menyala dan asap masih terus mengepul, memenuhi terowongan. Asap pembakaran batu bara itu mengandung karbon monooksida. Racun dari karbon monooksida yang tak berbau itu pun berputar-putar dalam terowongan, dan terhirup oleh ratusan orang yang ada di dalam kereta api, dan mayat-mayat segera bergelimpangan dalam hitungan menit.
Dari sekitar 600 orang yang ada di dalam kereta, sebanyak 521 orang tewas tanpa menyadari apa yang membunuhnya, sementara 100-an orang selamat karena berada di dalam gerbong paling belakang, sehingga masih memperoleh udara dari ruang terbuka.
Peristiwa itu pun menjadi tragedi kereta api paling buruk dalam sejarah Eropa, namun tidak pernah dimuat di surat kabar. Penyensoran ketat selama masa perang telah menutup rapat bencana mengerikan itu, dan peristiwa itu pun kemudian terlupa ketika perang usai.
Hmm... ada yang mau menambahkan?