Kapan Terjadinya Ledakan di Pelabuhan Texas City?
https://www.belajarsampaimati.com/2009/05/kapan-terjadinya-ledakan-di-pelabuhan.html
Ilustrasi/tribunnews.com |
Sebelumnya, pada 12 April 1947, kapal Grandcamp dari Prancis masuk ke pelabuhan Texas City, memuat kapas, benang, kacang, dan perlengkapan untuk tambang minyak. Kapal itu berhenti di sana untuk memuat 300 ton pupuk amonium nitrat, yang merupakan bahan campuran yang sangat mudah terbakar dan meledak.
Tidak jauh dari kapal Grandcamp, kapal High Flyer dari Amerika juga berlabuh di sana, sama-sama dengan tujuan untuk mengangkut amonium nitrat.
Selama empat hari di sana, kapal Grandcamp menjalankan rutinitasnya seperti biasa, sampai suatu sore terlihat api memercik di geladak kapal. Diperkirakan api itu berasal dari puntung rokok yang dibuang awak kapal secara sembarangan. Karena bahan-bahan yang dimuat dalam kapal itu rentan dengan air, maka petugas kapal pun tidak berani menggunakan banyak air dalam usaha mematikan api tersebut.
Keesokan harinya, api yang dikira telah mati ternyata masih menyala, dan semakin membesar. Asap hitam terlihat membubung ke atas, dan pihak berwenang di sana segera khawatir, karena tidak jauh dari tempat itu terdapat pabrik kimia Monsanto yang isinya mudah terbakar. Pihak berwenang pun menghubungi petugas pemadam kebakaran, namun ternyata sudah terlambat.
Sebelum pemadam kebakaran datang, terjadi ledakan yang amat dahsyat dari kapal Grandcamp. Kekuatan ledakan itu bahkan sampai tercatat pada detektor seismik gempa bumi di Denver, Colorado, yang jaraknya ribuan kilometer. Kekuatan ledakan itu juga terdengar sejauh 160 mil (lebih dari 250 kilometer), dan ratusan orang yang berdatangan ke dermaga itu—dengan tujuan untuk menonton—tewas seketika.
Ledakan itu juga menghancurkan kaca-kaca di Texas City hingga Galveston, yang jaraknya 16 kilometer. Sebanyak 32 komplek perkotaan terkoyak oleh ledakan itu, dan dua pesawat yang sedang terbang di ketinggian 300 meter ikut oleng akibat ledakan, hingga menewaskan empat penumpang di dalamnya.
Tetapi itu bukan akhir bencana. Dalam waktu beberapa menit sejak ledakan pertama terjadi, pabrik kimia Monsanto yang ada di sana ikut meledak, diiringi tiga tangki minyak yang ada di dekatnya. Gabungan ledakan antara amonium nitrat, bahan kimia dalam pabrik, serta bahan bakar dalam tangki tersebut nyaris menyamai kekuatan sebuah ledakan nuklir.
Ratusan mobil yang ada di wilayah itu beterbangan dan hancur bersama penumpangnya, logam dan kaca berhamburan, sementara puing-puing bangunan terlempar dengan kecepatan mematikan.
Ketika pasukan pemadam kebakaran dan militer sampai di sana, yang terlihat adalah ratusan mayat dan potongan-potongan tubuh manusia. Tetapi itu pun bukan akhir bencana. Sebuah ledakan masih akan terjadi.
Kapal High Flyer, yang juga dimuati amonium nitrat, ikut meledak akibat hawa panas yang disebarkan dua ledakan sebelumnya. Ledakan ketiga itu menambah tingginya tingkat kerusakan, hingga banyak penduduk di sana yang trauma dan memilih pergi meninggalkan kotanya.
Jumlah korban tragedi mengerikan itu sebanyak 552 orang, dengan tingkat kerugian mencapai 100 juta dollar. Pembangunannya kembali membutuhkan waktu bertahun-tahun, dan hingga kini warga Texas tak pernah melupakan tragedi tersebut. Setiap kali seseorang menyebutkan kata “ledakan”, mereka tahu apa yang dimaksud.
Hmm... ada yang mau menambahkan?