Kapan Berdirinya Negara Israel?

Ilustrasi/bbc.com

David ben Gurion, seorang tokoh zionis internasional, secara resmi memproklamirkan berdirinya negara Israel, yang kawasannya meliputi setengah dari kawasan Palestina, pada 14 Mei 1948.

Upaya kaum Yahudi untuk dapat mendirikan negara di Palestina telah dimulai sejak tahun 1892, ketika sekelompok Yahudi Rusia mengajukan permohonan kepada Sultan Abdul Hamid, pemimpin Palestina waktu itu, untuk mendapatkan izin tinggal di Palestina. Permohonan itu ditolak.

Empat tahun kemudian, pada 1896, Theodor Hertzl, penulis Der Judenstaat (Negara Yahudi), pendiri negara Israel sekarang, mencoba menemui Sultan Abdul Hamid untuk meminta izin mendirikan gedung di al-Quds. Sekali lagi permohonan itu ditolak.

Akhirnya, pada 29-31 Agustus 1897, kaum Yahudi mengadakan konferensi Basel di Swiss, untuk merumuskan strategi baru dalam upaya mewujudkan keinginan mereka.

Seiring dengan itu, karena melihat gencarnya aktivitas kaum Yahudi Zionis, Sultan Abdul Hamid mengeluarkan keputusan agar jamaah peziarah Yahudi yang masuk ke Palestina tidak boleh tinggal di sana selama lebih dari tiga bulan.

Jika lebih dari tiga bulan, maka paspor mereka harus diserahkan kepada petugas terkait. Itu terjadi pada tahun 1900. Satu tahun setelah itu, Sultan mengeluarkan keputusan yang melarang penjualan tanah di Palestina kepada Yahudi.

Pada tahun 1902, untuk kesekian kalinya Theodor Hertzl menemui Sultan Abdul Hamid untuk tujuan yang sama, dan kali ini dengan iming-iming uang dalam jumlah luar biasa besar. Namun permintaan dan iming-iming itu lagi-lagi ditolak. Bahkan kali ini Sultan tidak mau lagi menemui Hertzl secara langsung.

Seiring perjalanan sejarah, akhirnya keinginan kaum Yahudi perlahan-lahan mulai terwujud—yang wujudnya semakin mengkristal setelah ditandatanganinya Perjanjian Balfour, yang salah satu isinya memberikan Palestina sebagai tanah air bagi Yahudi.

Maka sejak tahun 1917, proses pendirian negara Israel pun dimulai, yaitu setelah berakhirnya Perang Dunia I, ketika Inggris menduduki Palestina. Pada waktu itu, penduduk asli Palestina yang terdiri atas kaum muslim, Yahudi, dan Kristen, hidup berdampingan dengan damai.

Sampai kemudian, Liga Bangsa-Bangsa menyetujui didirikannya negara khusus untuk kaum Yahudi, di atas tanah yang diduduki Inggris. Berawal dari situ, organisasi-organisasi zionis melakukan pengiriman orang-orang Yahudi dari berbagai penjuru dunia ke Palestina. Sementara para teroris Yahudi, seperti Haganah dan Irgun, juga melakukan berbagai aksi teror dengan tujuan warga Palestina meninggalkan tanah air mereka.

Hmm... ada yang mau menambahkan?