Siapakah Jenderal Soedirman?
https://www.belajarsampaimati.com/2009/03/siapakah-jenderal-soedirman.html
Ilustrasi/suaramuslim.net |
Pada zaman pendudukan Jepang, Soedirman bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor, di bawah pelatihan tentara Jepang. Setelah itu ia menjadi Komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah.
Ketika Perang Dunia II berakhir dan Jepang menyerah pada Sekutu, Soedirman mengorganisir batalyon PETA-nya menjadi sebuah resimen yang bermarkas di Banyumas untuk menjadi pasukan perang Republik Indonesia, yang selanjutnya berperan besar dalam perang Revolusi Nasional Indonesia.
Setelah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, Soedirman diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat kolonel. Setelah itu, melalui Konferensi TKR pada 12 November 1945, Soedirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang RI.
Perang besar pertama yang dipimpin Soedirman adalah perang melawan pasukan Inggris dan NICA Belanda, yang berlangsung dari November sampai Desember 1945 di Ambarawa. Pertempuran besar itu kemudian dikenang sejarah sebagai Palagan Ambarawa.
Setelah kemenangan dalam Palagan Ambarawa, Soedirman dilantik sebagai jenderal oleh Presiden Soekarno pada tanggal 18 Desember 1945. Ia memperoleh pangkat jenderal tidak melalui sistem Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya, melainkan karena prestasinya.
Dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia, ia adalah Panglima dan Jenderal RI pertama sekaligus termuda. Pada waktu berusia 31 tahun, Soedirman telah menjadi jenderal. Meski menderita tuberkulosis paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya dalam perang perjuangan kemerdekaan RI.
Soedirman meninggal dunia pada 29 Januari 1950 dalam usia 34 tahun, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta. Pada 1997, ia dianugerahi Jenderal Besar Anumerta bintang lima oleh pemerintah—gelar yang sangat jarang disandang jenderal-jenderal Indonesia hingga saat ini.
Hmm... ada yang mau menambahkan?