Kapan Lahirnya Listrik Bertenaga Nuklir?

Ilustrasi/indonesia.go.id

Listrik bertenaga nuklir lahir pertama kali pada 20 Desember 1951.

Sebelum tahun 1942, energi nuklir digunakan untuk senjata bom atom yang kemudian mengakhiri Perang Dunia II. Setelah perang usai, pemikiran untuk menggunakan energi nuklir sebagai sumber energi listrik mulai digulirkan. Pemikiran itu terlahir karena kenyataan bahwa energi nuklir dapat menghasilkan listrik, sekaligus memiliki jumlah tak terbatas, dan berbiaya rendah.

Sebagai perbandingan, berikut ini biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan listrik per kilowatt jam pada tahun 1999, berdasarkan sumber energinya: gas alam membutuhkan biaya 0,0352 dollar, minyak membutuhkan biaya 0,0324 dollar, batu bara membutuhkan biaya 0,0207 dollar, sementara nuklir hanya membutuhkan biaya 0,0183 dollar.

Reaktor nuklir pertama yang kemudian dibangun untuk memangkitkan energi listrik adalah Experimental Breeder Reactor (EBR), yang dibangun di American Argonne National Laboratory, dan mulai menghasilkan tenaga listrik pada 20 Desember 1951. Setelah itu, lahir reaktor nuklir kedua yang dioperasikan di Homogeneous Reactor Experiment (HRE) di Oak Ridge National Laboratory pada 24 Februari 1953.

Pada masa sekarang, ada lebih dari 400 pembangkit listrik tenaga nuklir komersial yang beroperasi di lebih dari 30 negara di dunia—seperempatnya ada di Amerika Serikat. Di Belgia, Prancis, dan Korea Selatan, tenaga nuklir menghasilkan lebih dari separuh kebutuhan listrik nasional.

Hmm... ada yang mau menambahkan?