Siapakah Golda Meir?

Ilustrasi/jewishbostons.com

Dilahirkan dengan nama Golda Mabovitch, pada 3 Mei 1898, di Kiev, Rusia, Golda Meir adalah perdana menteri wanita pertama Israel, ketika usianya menginjak 70 tahun.

Sebelumnya, Golda Meir menjabat sebagai Menteri Perburuhan dan Menteri Luar Negeri Israel. Dia adalah wanita pertama yang—dalam politik—disebut “Wanita Besi”, sebelum julukan yang sama diberikan untuk Margaret Thatcher. Ia juga wanita pertama—dan hingga kini satu-satunya—yang menjadi Perdana Menteri Israel, dan perdana menteri wanita ketiga di dunia.

Ketika Deklarasi Pembentukan Negara Israel dibuat pada 14 Mei 1948, Golda Meir adalah satu di antara 24 orang yang ikut menandatanganinya. Untuk hal itu ia mengenang, “Setelah menandatanganinya, saya menangis. Pada waktu saya masih seorang murid sekolah dan belajar sejarah Amerika, saya membaca tentang orang-orang yang menandatangani Deklarasi Kemerdekaan. Saya tidak dapat membayangkan bahwa mereka itu adalah orang-orang sungguhan, yang melakukan sesuatu yang juga sungguhan. Dan sekarang saya duduk di sana, dan menandatangani deklarasi pembentukan sebuah negara.”

Golda Meir juga menjadi orang pertama yang memperoleh paspor Israel, dan segera setelah itu ia pergi ke Amerika Serikat untuk mengumpulkan dana bagi negara yang baru tersebut.

Dari 1949 hingga 1956, ia menjadi Menteri Perburuhan Israel. Setelah itu ia menjadi Menteri Luar Negeri di bawah Perdana Menteri David Ben-Gurion. Menteri Luar Negeri sebelumnya, Moshe Sharett, telah memerintahkan agar semua anggota dinas luar negeri mengibranikan nama keluarga mereka.

Semula Golda mengabaikan perintah itu ketika masih menjadi duta besar. Namun setelah ia menjadi Menteri Luar Negeri, Ben-Gurion memintanya untuk mengganti namanya dengan nama Ibrani. Ia pun memilih Meir, yang berarti “bersinar”—dan sejak itulah namanya menjadi Golda Meir.

Hmm... ada yang mau menambahkan?