Siapakah Hermann Staudinger?
https://www.belajarsampaimati.com/2008/11/siapakah-herman-staudinger.html
Ilustrasi/badische-zeitung.de |
Karena memiliki minat tinggi terhadap tumbuhan, Staudinger belajar botani di Universitas Halle di bawah bimbingan Georg Klebs. Setelah itu, dia juga belajar kimia di Universitas Halle, Darmstadt, dan München, agar dapat lebih memahami botani dengan perpektif kimia. Pada tahun 1903, dalam usia 22 tahun, Staudinger meraih gelar PhD di bawah bimbingan Daniel Vorländer di Universitas Halle.
Setelah mendapatkan gelarnya, Staudinger diangkat menjadi dosen di Universitas Strasbourg pada tahun 1907. Kemudian dia juga mengajar ilmu kimia di beberapa universitas lainnya, hingga akhirnya diangkat sebagai Kepala Institut Penelitian Nasional di Bidang Kimia Makromolekular.
Selama ini, Staudinger dianggap sebagai praktisi kimia organik yang utama, yang telah menjadi ilmu yang sangat dihormati, dipimpin oleh para kimiawan ternama seperti Johann Friedrich Wilhelm Adolf von Baeyer, Hermann Emil Fischer, dan Richard Martin Willstätter. Dari tahun 1914, kimia organik telah menemukan lebih dari 100.000 senyawa sintesis yang digunakan dalam berbagai bidang, termasuk pewarna dan farmasi.
Meski belum berusia 40 tahun, Staudinger telah dianggap sebagai kimiawan organik terkenal. Pada tahun 1920-an, ia memutuskan untuk meninggalkan kimia organik yang prestisius ke ilmu polimer. Semangat rintisan Staudinger kemudian mengantarkannya pada pengembangan gagasan baru dan revolusioner, sehingga membuka pemikiran ilmuwan terdahulu yang tradisional.
Penelitian-penelitian Staudinger telah diterbitkan dalam lebih dari 800 naskah yang berjumlah lebih dari 10.000 halaman cetak. Ia juga menerbitkan autobiografinya, “Arbeitserinnerungen” (Dari Kimia Organik ke Makromolekuler) pada tahun 1970, selain melahirkan kumpulan tulisan ilmiah berjudul “Das Wissenschaftliche Werk von Hermann Staudinger” (Sumbangan Ilmiah Hermann Staudinger), yang disunting oleh Magda Staudinger, dan diterbitkan antara tahun 1969 dan 1976.
Selama bertahun-tahun, buku teks karya Staudinger yang berjudul “Die Hochmolekularen Organischen Verbindungen Kautschuk und Cellulose” (Senyawa Organik Berbobot Molekul Tinggi Karet dan Selulosa) yang diterbitkan pada tahun 1932, telah menjadi semacam kitab suci bagi banyak ilmuwan akademik dan industri.
Puncaknya, pada tahun 1947, Staudinger juga meluncurkan jurnal “Makromolekulare Chemie” yang diterbitkan oleh Wepf & Company. Selama lebih dari 50 tahun, jurnal itu telah menyediakan bahan istimewa bagi pertukaran ilmiah dan memajukan ilmu polimer.
Ketika meninggal di Freiburg im Breisgau pada 8 September 1965 dalam usia 84 tahun, Staudinger telah memberikan segala hal terbaik dari dirinya untuk dunia.
Hmm... ada yang mau menambahkan?