Kapan Terjadinya Pemberontakan PKI?

Ilustrasi/kompas.com

Peristiwa pemberontakan PKI terjadi pada 30 September 1965.

Konsep Nasakom (Nasionalis, Agama, Komunis) yang dikembangkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960-an memberikan keleluasaan bagi PKI untuk memperluas pengaruh. Dengan adanya konsep tersebut, PKI pun menjadi salah satu kekuatan penting pada masa Demokrasi Terpimpin.

Hasilnya, pada 1963, PKI melancarkan sebuah gerakan bersama para petani dan buruh, mengambil alih tanah penduduk, melakukan aksi demonstrasi, dan pemogokan.

Setelah itu, PKI juga menyiapkan aksi kudeta dengan membentuk biro khusus yang salah satu tugasnya adalah menyebarluaskan pengaruh dan ideologi PKI ke dalam tubuh militer RI.

Kemudian, pada 14 Januari 1965, Ketua Comite Central Partai Komunis Indonesia (CC PKI), D.N Aidit, menuntut kepada pemerintah agar kaum buruh dan petani dipersenjatai, dan dijadikan sebagai Angkatan Kelima, di samping keempat Angkatan yang telah ada, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Kepolisian.

Pada tahun itu pula pertentangan antara PKI dengan TNI Angkatan Darat semakin meningkat. D.N. Aidit beserta Biro Khususnya mulai melancarkan siasat untuk melawan komando puncak Angkatan Darat, yang salah satunya dengan cara menuduh komando puncak AD telah membentuk “Dewan Jenderal” yang bertujuan menggulingkan Presiden Soekarno.

Ketegangan antara PKI dan TNI AD mencapai puncaknya pada 30 September 1965 dini hari, atau awal 1 Oktober 1965, ketika sejumlah perwira Angkatan Darat diculik dan dibunuh. Peristiwa berdarah itu kemudian dikenang oleh sejarah sebagai G 30 S/PKI.

Hmm... ada yang mau menambahkan?