Kapan Terjadinya Banjir Besar di Florence?
https://www.belajarsampaimati.com/2008/10/kapan-terjadinya-banjir-besar-di.html
Ilustrasi/kompas.com |
Kehancuran karya-karya seni dan naskah-naskah kuno yang dialami Florence akibat banjir ini disebut-sebut menyamai kerugian Alexandria ketika perpustakaannya hancur pada tahun 500 Masehi. Tak terhitung banyaknya lukisan, buku-buku serta artefak-artefak kuno yang berharga tersapu oleh banjir besar itu, dan dunia pun terperangah menyaksikan kehancuran warisan peradaban tersebut.
Pusat kota Florence, Italia, dilewati sungai Arno yang biasanya mengalir dengan tenang. Pada tanggal 4 hingga 5 November 1966, hujan lebat turun tanpa henti, dan mengakibatkan sungai Arno meluap. Air menghambur ke daratan kota dengan kecepatan yang mencengangkan—130 kilometer per jam.
Akibatnya, banjir itu pun meremukkan gedung-gedung dan rumah-rumah, menghanyutkan ratusan mobil dan pohon-pohon, serta menyapu ladang dan persawahan. Lebih dari 6.000 toko dari 10.000 toko yang ada di sana hancur dan rusak, termasuk toko-toko pandai emas yang termahsyur di Florence.
Yang sangat disesalkan, banjir itu juga menyapu lukisan-lukisan karya para maestro dunia yang tersimpan di galeri dan museum-museum, dan menghancurkan naskah, buku-buku, serta artefak-artefak berharga dari masa Renaisans yang tersimpan di berbagai perpustakaan di Florence. Diperkirakan lebih dari dua juta jilid buku telah hancur akibat banjir tersebut.
Hal lain yang turut memperbesar kerusakan artefak-artefak itu adalah minyak. Ketika banjir menghambur masuk ke ruang bawah tanah gedung Florence, banyak tangki minyak di sana yang pecah sehingga menumpahkan semua bahan bakar minyak. Campuran air dan minyak itu lalu bergabung dengan pasir dan membentuk cairan tebal yang busuk, sehingga menambah kerusakan yang telah diakibatkan oleh air sebelumnya.
Ketika akhirnya banjir itu surut, jalanan sepanjang 3.000 mil (4.800 kilometer) telah rusak parah, 12.000 lahan pertanian dan gudang hancur, 10.000 rumah telah rata dengan tanah, 50.000 ekor hewan peliharaan tewas, 16.000 perlengkapan pertanian seperti traktor dan alat bajak telah musnah, dan lebih dari 5.000 keluarga kehilangan tempat tinggal. Sebanyak 200 orang tewas akibat bencana itu, sementara ratusan lainnya luka-luka. Total kerugian materi diperkirakan mencapai 700 juta dollar.
Surat kabar Florence, La Nazione, menyebut banjir itu sebagai, “Bencana alam paling ganas dalam sejarah Florence.”
Hmm... ada yang mau menambahkan?