Apa sih Magnetic Resonance Imaging itu?

Ilustrasi/myrightspot.com

MRI (Magnetic Resonance Imaging) adalah sarana untuk mendapatkan gambar dari bagian-bagian tubuh yang berbeda, tanpa menggunakan Sinar-X atau CT-Scan, serta memiliki sejumlah keunggulan yang tidak dimiliki dua sarana lainnya.

Sebelumnya, nama mesin ini adalah Nuclear Magnetic Resonance Imaging. Namun kemudian kata “Nuclear” dihilangkan karena menciptakan asumsi tentang radioaktif yang ditakuti banyak orang. MRI pertama kali digunakan pada 3 Juli 1977.

Riset pembuatan MRI membutuhkan waktu bertahun-tahun, dan sejak digunakan pertama kali pada 3 Juli 1977, mesin itu terus dikembangkan serta diperbaiki. Orang yang ada di balik pembuatan mesin tersebut adalah Larry Minkoff, Raymond Damadian, dan Michael Goldsmith.

Pada waktu digunakan pertama kali, mesin tersebut membutuhkan waktu hingga lima jam untuk dapat menghasilkan gambar. Namun, seiring perbaikan dan pengembangan yang terus dilakukan, sekarang MRI hanya memerlukan waktu beberapa detik untuk tugas yang sama. Pada masa sekarang, hampir tiap rumah sakit telah dilengkapi alat tersebut.

MRI menggunakan antena gelombang radio untuk mengirimkan sinyal ke tubuh, dan kemudian menerimanya kembali. Sinyal yang kembali itu diubah menjadi gambar oleh sebuah komputer yang disambungkan pada pemindai. Gambar dapat diambil dari bagian tubuh mana pun, dan dapat difokuskan pada potongan jaringan yang tipis atau tebal. Selain itu, pemindaian juga dapat dilakukan dengan tingkat ketepatan yang tinggi.

Setelah itu, sistem MRI mengamati tubuh pasien, titik demi titik, menyusun peta tipe jaringan, lalu memadukan informasi tersebut dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Gambar yang dihasilkannya jauh lebih bagus jika dibandingkan dengan alat pencitraan lain semisal Sinar-X atau CT-Scan.

Keunggulan lain MRI adalah dalam kemampuannya melihat pada jaringan lunak dari tubuh. Bagian otak, sumsum tulang belakang, dan saraf, dapat dilihat secara lebih jelas jika dibandingkan dengan sarana lain.

Karenanya, MRI juga sangat membantu dalam memeriksa lutut yang cedera atau bahu yang mengalami masalah, karena dapat melihat ke bagian otot, ligamen, serta tendon. Yang lebih penting lagi, MRI relatif aman digunakan pasien pada umumnya.

Hmm... ada yang mau menambahkan?