Siapakah Bruce Lee?
https://www.belajarsampaimati.com/2008/09/siapakah-bruce-lee.html
Ilustrasi/minews.id |
Ayah Bruce Lee, Lee Hoi Chun, adalah seorang aktor film, sehingga Bruce Lee pun telah akrab dengan dunia film semenjak kecil. Pada usia 6 tahun, Bruce Lee telah berakting untuk pertama kalinya dalam film berjudul “A Beginning Of A Boy”.
Ketika beranjak remaja, ia sering diserang kelompok berandal di sekolahnya. Karena tubuhnya kecil sekaligus kurus, Bruce Lee pun tak berani melawan. Atas saran ibunya, Bruce Lee lalu memutuskan untuk belajar bela diri.
Tekad untuk menguasai ilmu bela diri itu sedemikian kuatnya dalam diri Bruce Lee, hingga ia menjadi murid istimewa ketika berguru pada para master. Ketika menjadi murid master kungfu Siu Hon Sung, Bruce Lee mampu menguasai jurus yang diajarkan hanya dalam waktu tiga hari, sementara murid-murid umumnya baru menguasainya setelah tiga minggu.
Karena kemampuannya dalam bela diri itu pula yang kemudian menjadikan Bruce Lee sering terlibat perkelahian di jalanan, sehingga berkali-kali berurusan dengan polisi. Melihat hal itu, ayahnya lalu memutuskan untuk mengirim Bruce ke tanah kelahirannya di Amerika, dengan tujuan agar menjadi orang yang lebih bertanggung jawab.
Di San Fransisco, Bruce dititipkan kepada teman ayahnya, Ruby Chow, pemilik sebuah restoran. Bruce pun ikut bekerja di restoran tersebut. Di sana, ia juga memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Seattle, dan mengambil jurusan filsafat. Seiring dengan itu, Bruce mulai melatih bela diri teman-teman sekampusnya, yang merupakan cikal bakal sekolah seni bela diri kungfu pertama di Amerika.
Pada tahun 1961, Bruce bertemu dengan Linda Emery. Mereka jatuh cinta, menikah, dan dari pernikahan itu lahir Brandon Lee, disusul Shannon Lee dua tahun kemudian.
Bruce Lee mulai didekati produser film setelah ia mendemonstrasikan kehebatannya dalam suatu turnamen karate pada tahun 1964. Hasilnya kemudian adalah film berjudul “Green Hornet” yang segera meroketkan namanya di dunia film.
Di dalam adegan-adegan laga sewaktu syuting film, gerakan-gerakan Bruce Lee sangat cepat—sebegitu cepatnya, hingga para editor harus memperlambat film agar semua penonton dapat melihat gerakan-gerakan yang dilakukan Bruce Lee.
Setelah sukses membintangi “Green Hornet”, Bruce Lee membuka sekolah bela diri baru bernama “Lee Jun Fan, Gung Fu Institute”. Banyak orang terkenal yang ikut belajar di sana, semisal Kareem Abdul-Jabbar, James Coburn, dan Steve McQueen. Popularitas Bruce Lee pun meningkat, dan segera setelah itu ia menjadi guru bela diri paling mahal di Amerika.
Pada tahun 1967, Bruce Lee membintangi film “A Man Called Ironside”, dan di film itu ia melakukan semua adegan berbahaya tanpa stunt-man. Karir filmnya terus berlanjut, hingga akhirnya ia juga menjadi artis berbayaran mahal—lebih mahal dari rata-rata artis populer sebelumnya. Setelah itu, Bruce Lee memutuskan untuk pulang ke Hong Kong, dan membangun perusahaan filmnya sendiri.
Sampai kemudian, pada 10 Mei 1973, Bruce tiba-tiba pingsan selama setengah jam saat mengisi dubbing untuk film “Enter The Dragon”. Dokter memberinya obat, dan mendiagnosis Bruce terkena brain swelling (pengembangan otak).
Pada 20 Juli 1973, Bruce berencana menemui Raymond Chow dan Betty Ting Pei, yang akan menjadi salah satu bintang dalam film “Game of Death”. Di rumah Betty, Bruce mengeluh sakit kepala, kemudian meminum obat sakit kepala yang biasa dikonsumsi Betty. Brain swelling yang dideritanya menyerang kembali, hingga akhirnya ia meninggal di ruang gawat darurat RS Queen Elizabeth. Ia meninggal dunia dalam usia 32 tahun.
Hmm... ada yang mau menambahkan?