Kapan Idi Amin Melakukan Kudeta di Uganda?
https://www.belajarsampaimati.com/2008/08/kapan-idi-amin-melakukan-kudeta-di.html
Ilustrasi/istimewa |
Dua hari setelah menjadi presiden, Idi Amin membebaskan lima puluh orang tahanan politik yang sebelumnya ditahan Obote sejak 1966. Ia juga melarang rapat umum dan kampanye politik. Ia menjanjikan akan mengadakan pemilu setidaknya lima tahun kemudian, dan sejak itu ia mulai melahirkan keputusan-keputusan yang kontroversial.
Begitu Idi Amin berkuasa, Uganda segera menjadi negara yang sangat terkenal di dunia internasional. Pada Agustus 1972, Idi Amin memerintahkan semua orang Asia berkewarganegaraan Inggris (yang jumlahnya 60.000 jiwa) agar angkat kaki dari Uganda, selambat-lambatnya tiga bulan sejak perintah itu dikeluarkan. Ia tidak menyebut tindakan itu sebagai rasialisme, namun “kemerdekaan yang sesungguhnya bagi rakyat Uganda”.
Keputusan itu tentu saja membuat Inggris kalang kabut. Pemerintah Inggris segera menghubungi Australia, Selandia Baru, dan negara-negara persemakmuran Inggris lainnya untuk membicarakan penampungan—khususnya karena Kenya dan Tanzania (yang berdekatan dengan Uganda) menolak memberikan penampungan bagi para pengungsi.
Namun langkah Idi Amin tidak berhenti di situ. Sepuluh hari sejak ia mengeluarkan perintah di atas, ia memberlakukan aturan tambahan bahwa orang asing yang sudah menjadi warga negara Uganda (jumlahnya 23.000 jiwa) juga harus keluar dari Uganda. Kebanyakan orang asing tersebut berasal dari India, Pakistan, dan Bangladesh.
Akibat keputusan-keputusan tersebut, Uganda mengalami krisis ekonomi yang amat parah. Dunia industri dan perdagangan di sana kebanyakan dikuasai orang-orang Asia. Ketika mereka diusir, maka perekonomian Uganda pun hancur, karena penduduk asli Uganda sangat agraris dan tradisional, serta kurang kecakapan, modal, dan keterampilan.
Puncak krisis terjadi ketika Menteri Keuangan Uganda, Emmanuel Wakheya, meminta suaka ke Inggris karena tidak tahan lagi menghadapi keputusan ekonomi yang diambil oleh pemerintah rezim militer Idi Amin. Sementara Komisi Hukum Internasional PBB, pada 7 Juni 1974, melaporkan kepada sekjen PBB, Kurt Waldheim, bahwa Uganda telah menjadi negeri yang tanpa hukum.
Sepanjang kepemimpinannya, Idi Amin menjalankan pemerintahan yang represif dan otoriter, dan rakyat Uganda teraniaya di bawah kekejamannya. Tidak kurang dari 300.000 orang tewas karena dianiaya, dihukum, atau dibunuh. Akhirnya, pada April 1979, Idi Amin digulingkan dari kekuasaannya dalam sebuah kudeta yang dilakukan tentara nasionalis Uganda yang dibantu Tanzania.
Hmm... ada yang mau menambahkan?