Siapakah Jean-Paul Sartre?
https://www.belajarsampaimati.com/2008/07/siapakah-jean-paul-sartre.html
Ilustrasi/istimewa |
Sartre telah menjadi yatim sejak berusia dua tahun, dan sejak itu ia diasuh oleh kakeknya, Charles Schweitzer, yang kelak memiliki pengaruh besar dalam pemikiran dan perkembangan bakat menulis Sartre. Sebagaimana kakeknya, Sartre menertawakan segala sesuatu yang bersifat religius. Semenjak berusia 12 tahun, ia sudah tidak mengakui keberadaan Tuhan. Dunianya adalah perpustakaan kakeknya.
Pada tahun 1924, Sartre diterima di Ecole Normale Superieure, perguruan tinggi paling terkenal dan paling selektif di Prancis. Tahun 1929 ia lulus dengan predikat Agregation de Philosophie nomor satu. Sejak tahun 1931, Sartre mengajar sebagai guru filsafat di Le Havre, Loan, dan Paris.
Sebagai filsuf, Sartre dianggap sebagai pengembang aliran eksistensialisme. Ia menyatakan bahwa eksistensi ada terlebih dulu sebelum esensi (l’existence précède l’essence). Atau, dengan kata lain, manusia tidak memiliki apa pun ketika dilahirkan, dan sepanjang hidupnya manusia adalah hasil kalkulasi dari komitmen-komitmennya. Karena itu, menurut Sartre, satu-satunya landasan nilai adalah kebebasan manusia (l’homme est condamné à être libre).
Kelebihan Sartre dibanding para filsuf eksistensialis pendahulunya adalah dalam kejelasan konsep dan kekuatan semangatnya. Ide utama filsafat eksistensialisme adalah eksistensi mendahului esensi. Sartre menggunakan hal itu untuk mengedepankan pandangannya bahwa pada mulanya kehadiran manusia di dunia tidak memiliki tujuan apa pun, dan tujuan hidup baru muncul dari pengalaman setelah manusia mencari arti dalam hidupnya.
Pada 22 Oktober 1964, Sartre dianugerahi Nobel Sastra, namun dia menolak, dengan alasan hadiah itu akan menurunkan integritas karya-karyanya.
Sartre menikah dengan pemikir wanita yang juga terkenal, bernama Simone de Beauvoir. Ia meninggal dunia pada 15 April 1980, di sebuah rumah sakit di Broussais, Paris, dan upacara pemakamannya dihadiri sekitar 50.000 orang.
Sepanjang hidupnya, Sartre telah menulis banyak pemikiran penting, di antaranya adalah “Being and Nothingness”, “L’Imagination”, “Morts sans Sépulture”, dan “L’Imaginaire”. Sementara autobiografinya berjudul “Les Mots”.
Hmm... ada yang mau menambahkan?