Apa yang Dimaksud Tragedi Tampomas?

Ilustrasi/boombastis.com

KMP Tampomas II adalah kapal penumpang milik PELNI (Pelayaran Nasional Indonesia) yang mengalami kebakaran dan tenggelam di sekitar Kepulauan Masalembo di Laut Jawa. Kapal yang dinakhodai Kapten Rivai itu sedang menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Sulawesi, dan karam sehingga menyebabkan tewasnya 431 penumpang kapal tersebut.

KMP Tampomas II bertolak dari Dermaga Tanjung Priok pada Sabtu, 24 Januari 1981, dengan tujuan Ujungpandang. Perjalanan diperkirakan akan memakan waktu dua hari dua malam di atas laut, sehingga diperkirakan hari Senin, 26 Januari 1981, akan tiba di tujuan. Sebelum bertolak, seorang pemandu kapal menyebutkan ada salah satu mesin kapal yang mengalami kerusakan, namun hal itu tak terlalu dipedulikan.

Peristiwa itu dimulai ketika terjadi badai di laut, dan beberapa bagian mesin mengalami kebocoran bahan bakar yang kemudian memercikkan api. Para kru melihat dan mencoba memadamkan api dengan menggunakan tabung pemadam, namun gagal. Api menjalar dengan cepat ke kompartemen mesin, dan usaha pemadaman pun semakin sulit dilakukan.

Pada 26 Januari, Laut Jawa dilanda hujan deras, sementara api di kapal mulai menjalar ke ruang mesin tempat penyimpanan bahan bakar. Akibatnya, pagi 27 Januari, terjadi ledakan di ruang mesin, dan air laut segera masuk ke kapal, yang mengakibatkan kapal miring 45 derajat.

Setengah jam setelah api berkobar, para penumpang diperintahkan untuk menaiki sekoci, namun proses itu cukup lambat, karena hanya terdapat satu pintu menuju dek atas. Selain itu, kacaunya keadaan menjadikan proses penyelamatan tidak bisa berjalan lancar. Seiring dengan itu, KMP Tampomas II mulai tenggelam. Itulah Tragedi Tampomas.

Hmm... ada yang mau menambahkan?