Siapakah Menachem Begin?

Ilustrasi/jewishvirutallibrary.org

Dilahirkan di Brest-Litovsk, Belarusia, pada 16 Agustus 1913, Menachem Wolfovich Begin adalah salah satu pendiri Israel dan Partai Likud. Pada tahun 1977, setelah menduduki berbagai posisi dalam pemerintahan Israel, dia terpilih menjadi perdana menteri.

Begin belajar di Universitas Warsawa, dan mendapatkan gelar sarjana hukum pada 1935. Seiring dengan itu, aktivitasnya dalam gerakan zionis—yang telah dimulainya sejak berusia 13 tahun—semakin berkembang. Ia menjadi kepala Departemen Organisasi Betar (sekutu Pergerakan Revisionis Zionis) dan melakukan perjalanan di seluruh negeri untuk kepentingan zionis.

Ketika Israel berdiri, Begin mendirikan pergerakan Herut bersama para koleganya, dan memimpin daftar kandidat partai di Knesset. Ia menjadi anggota Knesset sejak pemilihan pertama, dan pada 1 Juni 1967 menjadi anggota Pemerintahan Persatuan Nasional, dan menjabat sebagai menteri negara sampai 4 Agustus 1970. Kemudian, pada 20 Juni 1977, setelah memenangkan pemilu, Begin menjadi perdana menteri Israel.

Pada tahun 1982, ia terpaksa mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri karena dikecam dunia internasional akibat memerintahkan pembunuhan massal terhadap pengungsi Palestina di kamp Shabra Shatila di Lebanon.

Sebelumnya, jauh-jauh hari sebelum menjadi perdana menteri, Begin telah melakukan kekejaman yang sama. Pada 9 April 1948, bersama group teroris Irgun yang dipimpinnya, serta Stern Gang yang dipimpin Yitzhak Shamir, Begin menyerang Deir Yassin, sebuah desa berpenghuni lebih dari 750 tempat tinggal warga Palestina. Mereka membunuh lebih dari 100 lelaki, wanita, dan anak-anak. Namun Begin—dan juga Yitzhak Shamir—tak pernah dituntut pengadilan atas pembantaian tersebut.

Dalam dunia internasional, kekejaman Begin sangat terkenal, sehingga Ben-Gurion, salah seorang pendiri Israel lainnya, menyebut Begin sebagai “Hitler Sejati”. Namun, meski begitu, ia juga dianggap sebagai orang yang berjasa dalam menciptakan perdamaian di Timur Tengah, sehingga bersama Presiden Anwar Sadat memperoleh Nobel Perdamaian pada 1978.

Selama hidupnya, Menachem Begin menulis dua buku, yaitu “White Nights” dan “The Revolt”, serta sejumlah artikel lepas. Ia meninggal dunia pada 9 Maret 1992.

Hmm... ada yang mau menambahkan?