Kapan Terjadinya Pengeboman Pesawat Pan Am?

Ilustrasi/republika.co.id

Pengeboman terhadap pesawat Pan Am terjadi pada 21 Desember 1988.

Sebuah bom yang terbuat dari bahan peledak Samtex telah disembunyikan di badan sebuah radio/kaset, yang lalu dibungkus dalam pakaian bayi. Bom itu disimpan dalam sebuah kopor di bagian bagasi yang terletak dalam pesawat Pan Am 103. Pesawat itu berada di bandara Heatrow, London, dan dijadwalkan untuk bertolak menuju New York, Amerika.

Ketika pesawat itu mulai terbang dan mencapai ketinggian 31.000 kaki (9.450 meter) di wilayah Lockerbie, Skotlandia, bom yang ada di dalamnya meledak, dan menyebabkan sepertiga bagian depan pesawat patah. Badan pesawat terbuka dalam keadaan terbakar, dan para penumpang seketika berjatuhan dari dalamnya—sebagian masih terikat dengan kursi pesawat. Sementara sebagian penumpang lain tewas seketika pada waktu ledakan bom terjadi.

Mayat-mayat berjatuhan di wilayah Lockerbie, ada yang mendarat di atap-atap rumah, di tengah-tengah jalan raya, di dahan-dahan pepohonan, ataupun di halaman rumah-rumah penduduk.

Sementara pesawat yang meledak dan terbakar itu juga terjun bebas dari ketinggian 19.000 kaki (5.790 meter), menghantam tanah, kembali meledak, lalu hancur tercerai-berai. Jatuhnya pesawat itu juga menewaskan 11 orang yang ada di darat, tempat jatuhnya bangkai pesawat.

Peristiwa ledakan bom di pesawat Pan Am diduga keras sebagai balas dendam Iran, karena sebelumnya, pada 3 Juli 1988—dalam masa pertempuran Irak-Iran—kapal perang Amerika salah tembak pesawat penumpang milik Iran yang diduga pesawat militer. Insiden itu menewaskan 290 orang di dalamnya, termasuk 66 anak-anak.

Ketika penyelidikan dilakukan, tersangka pengebom pesawat Pan Am yang dicurigai adalah dua orang warga Libya, Abdelbaset Ali Mohmed al-Megrahi dan Al-Ahmin Fhima. Keduanya lalu disidangkan di pengadilan negara yang netral, Belanda, dan Abdelbaset dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan, sementara Al-Ahmin Fhima dinyatakan tak bersalah.

Hmm... ada yang mau menambahkan?