Siapakah Louis de Broglie?
https://www.belajarsampaimati.com/2008/04/siapakah-louis-de-broglie.html
Ilustrasi/thefamouspeople.com |
Louis de Broglie belajar di Lycee Janson de Sailly di Paris, dan mendapat gelar dalam ilmu sejarah pada 1909. Setelah itu, pada 1910, ia masuk Universitas Paris untuk menyalurkan minatnya dalam ilmu pengetahuan. Ketertarikannya pada ilmu pengetahuan itu, menurut dirinya sendiri, “Karena terpengaruh oleh filsafat dan buku-buku Henry Poincare (matematikawan besar Prancis).”
Studinya di Universitas Paris sempat terputus karena berkecamuknya Perang Dunia I. Akhirnya, pada usia 32, de Broglie meraih gelar doktornya dalam fisika teori, dengan tesis tentang gelombang partikel, yang mengemukakan bahwa benda bergerak memiliki sifat gelombang yang melengkapi sifat partikelnya. Setelah itu ia mengajar di Universitas Paris dan Institut Henry Poincare pada 1928.
Dua tahun setelah de Broglie menyampaikan tesisnya, Erwin Schrödinger menggunakan konsep gelombang de Broglie tersebut untuk mengembangkan teori umum yang dipakai olehnya bersama ilmuwan lain, untuk menjelaskan berbagai gejala atomik. Keberadaan gelombang de Broglie dibuktikan dalam eksperimen difraksi berkas elektron pada 1927, dan pada 1929 ia menerima hadiah Nobel Fisika.
Pada 1945, de Broglie dan kakaknya, Maurice, diangkat sebagai anggota dewan Komisi Tinggi Tenaga Atom Prancis. Mereka menaruh perhatian besar pada pengembangan tenaga atom untuk tujuan damai, dan mempererat pertalian antara ilmu dan industri.
Hingga akhir hayatnya, de Broglie menjabat sebagai sekretaris tetap pada Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis. Dalam jabatannya itu ia terus mendesak badan tersebut untuk mempertimbangkan secara mendalam berbagai akibat bahaya dari ledakan bom hidrogen (termonuklir). Broglie meninggal pada 19 Maret 1987. Ia pun dikenang sebagai pecinta ilmu pengetahuan sekaligus penganjur perdamaian.
Hmm... ada yang mau menambahkan?