Kapan Tabrakan Pesawat Arab Saudi-Kazakhstan Terjadi?
https://www.belajarsampaimati.com/2008/02/kapan-tabrakan-pesawat-arab-saudi.html
Ilustrasi/kompas.com |
Pada hari terjadinya bencana, pesawat Boeing 747 milik Arab Saudi lepas landas dari bandara Indira Gandhi di New Delhi, India, mengangkut lebih dari 300 penumpang yang berencana untuk menunaikan ibadah haji. Pesawat itu lepas landas menjelang sore, dan mendapat intruksi dari pengontrol lalu lintas udara agar menambah ketinggian 15.000 kaki (4.500 meter).
Ketika pesawat milik Arab Saudi itu sedang naik, sebuah pesawat angkutan milik Kazakhstan yang membawa 37 penumpang dan awak pesawat sedang mendekati bandara, dan mendapat intruksi untuk turun hingga ketinggian 14.000 kaki (4.260 meter). Standar jarak antar pesawat untuk penerbangan itu memang berlaku umum di seluruh dunia; 1.000 kaki (300 meter) vertikal, dan 5 mil (8 kilometer) jarak antar pesawat.
Kedua pesawat di atas telah berada dalam ketentuan tersebut, namun perlengkapan di bandara Indira Gandhi kurang memadai. Perlengkapan radar yang mereka gunakan telah ketinggalan zaman, dan tidak mencakup sebuah transponder yang dapat menyampaikan informasi penting kepada operator. Akibatnya, kedua pesawat yang sedang berhadap-hadapan itu bertabrakan akibat kacaunya intruksi yang diterima.
Pesawat Arab Saudi baru terbang selama tujuh menit ketika tabrakan tak terhindarkan itu terjadi dengan pesawat Kazakhstan. Pilot Arab Saudi yang menyadari pesawatnya akan meledak segera membawa pesawat itu ke daerah yang jauh dari pemukiman penduduk—langkah yang kemudian banyak dipuji sebagai bentuk kepahlawanan.
Pesawat itu kemudian mendarat dengan keras di sebuah lahan pertanian kosong, meledak, dan menewaskan para penumpangnya. Sementara pesawat Kazakhstan juga mengalami nasib yang sama, dengan kematian seluruh penumpangnya.
Jatuhnya pesawat Arab Saudi beserta ledakannya itu menciptakan parit sepanjang 180 kaki (55 kilometer) dan sedalam 15 kaki (4,5 meter) di tanah pertanian India, sementara pecahan kaca, potongan tubuh mayat, serta barang-barang yang ada di pesawat, terlempar hingga sejauh 9,5 kilometer. Ajaibnya, tidak satu pun orang di darat yang menjadi korban akibat jatuhnya pesawat serta ledakannya tersebut.
Setelah kejadian tabrakan itu, para penduduk, polisi, beserta para petugas pemadam kebakaran berdatangan ke lokasi, namun mereka menghadapi pemandangan yang mengerikan. Bangkai pesawat yang tercabik dan hangus berkumpul bersama mayat dan potongan-potongan tubuh manusia. Total korban tewas dari kedua belah pihak sejumlah 349 orang.
Hmm… ada yang mau menambahkan?