Apa yang Menyebabkan Kerusakan Terumbu Karang?

Ilustrasi/istimewa

Kerusakan terumbu karang, pada saat ini, terutama di Indonesia, meningkat secara pesat. Terumbu karang yang masih dalam kondisi baik hanya sekitar 6,2 persen. Kerusakan itu menyebabkan meluasnya tekanan pada ekosistem terumbu karang alami.

Meskipun faktanya kuantitas perdagangan terumbu karang telah dibatasi oleh Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), laju eksploitasi terumbu karang masih tinggi, karena buruknya sistem penanganannya.

Beberapa aktivitas manusia yang dapat merusak terumbu karang di antaranya adalah membuang sampah ke laut dan pantai yang dapat mencemari air laut, membawa pulang ataupun menyentuh terumbu karang saat menyelam (satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang), juga pemborosan air (semakin banyak air yang digunakan, semakin banyak pula limbah air yang dihasilkan dan dibuang ke laut).

Selain itu, penggunaan pupuk dan pestisida buatan juga ikut merusak terumbu karang, karena sejauh apa pun letak pertanian dari laut, residu kimia dari pupuk dan pestisida buatan akhinya akan terbuang ke laut juga. Kemudian, membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja juga akan merusak terumbu karang yang berada di bawahnya.

Lalu aktivitas penambangan, penangkapan ikan dengan cara yang tidak benar—misalnya menggunakan bom ikan—juga berpotensi merusak terumbu karang, selain juga polusi dan adanya predator di terumbu karang, seperti sejenis siput drupella.

Hmm… ada yang mau menambahkan?